Penggagas dari perkumpulan Rantai Tekstil Lestari (RTL) terdiri dari tujuh perusahaan dan dua lembaga nirlaba yang memiliki komitmen untuk mengambil langkah awal bersama dalam menciptakan industri tekstil, produk tekstil dan fesyen yang berkelanjutan di Indonesia serta bersiap menghadapi tantangan global di masa mendatang. Ketujuh perusahaan dan dua lembaga nirlaba tersebut adalah Asia Pacific Rayon, Busana Apparel Group, H&M Group, PT Asia Pacific Fiber Tbk, PT Pan Brothers Tbk, PT South Pacific Viscose Lenzing Tbk, Yayasan KEHATI, Yayasan Inisiatif Dagang Hijau, dan PT Sri Rejeki Isman Tbk.

Asia Pacific Fiber, Tbk
PT Asia Pacific Fibers Tbk (APF) merupakan salah satu produsen produk benang dan serat polyester terbesar dan merupakan pelopor manufaktur terintegrasi pertama di Indonesia. Beroperasi sejak tahun 1984, APF memiliki unit produksi di dua lokasi yakni Karawang, Jawa Barat (produk petrokimia, polyester chips, serat polyester dan performance fabric), dan Kendal, Jawa Tengah (produk benang filamen). Selain menjadi produsen utama komoditas polyester, APF telah aktif mengembangkan serat dan benang polyester dengan permanent functionalities yang berfokus pada sustainable production, protections performance, dan comfort. Produk APF telah menjadi bahan baku utama dari lebih dari 300 industri dalam negeri dan diekspor ke lebih dari 200 entitas usaha yang tersebar di lebih dari 30 negara. Serat, benang dan kain polyester produksi APF diaplikasikan dalam rentang produk yang luas mulai dari produk apparel, medical textile, automotive textile, home textile, dan beragam aplikasi lainnya. APF konsisten mengembangkan produk inovatif untuk menyesuaikan perubahan permintaan pasar yang bergerak cepat serta menyediakan dukungan strategis untuk para pelanggan dalam hal solusi produk.

Asia Pacific Rayon
APR adalah produsen serat terintegrasi pertama di Indonesia; menghasilkan serat viscose/rayon yang berasal dari perkebunan yang dikelola secara berkelanjutan. Seluruh rantai nilai mulai dari bahan mentah hingga sumber daya, teknologi, dan kreasi desain bersumber dan diproduksi di Indonesia, baik untuk pasar domestik maupun internasional.

Busana Apparel Group
Didirikan pada tahun 1975, Busana Apparel Group adalah salah satu produsen dan eksportir garmen terbesar dengan 30 fasilitas manufaktur yang berlokasi di Indonesia dan Ethiopia. Busana Apparel Group adalah one – stop shop untuk produksi pakaian tenun, yang mengkhususkan diri dalam pakaian kasual pria dan wanita, pakaian formal, pakaian olahraga aktif dan pakaian teknis dengan kapasitas total produksi dan ekspor sebesar 50 juta potong per tahun. Busana Apparel Group didukung oleh lebih dari 28.000 karyawan dan tim desain internal yang menciptakan koleksi baru setiap musim

H&M Group
H&M Group is a family of brands and businesses, driven by the desire to make great design available to everyone, in a more sustainable way. We offer fashion, design and services that inspire and enable people to express their style while making it easier to live more circular

Inisiatif Dagang Hijau (IDH)
Yayasan Inisiatif Dagang Hijau (YIDH) adalah organisasi nirlaba Indonesia yang merupakan bagian dari IDH – The Sustainable Trade Initiative (IDH), sebuah organisasi global yang bekerja sama dengan sektor swasta, investor, pemerintah, dan masyarakat sipil untuk merealisasikan perdagangan berkelanjutan dalam rantai pasok global. Didirikan di tahun 2016, YIDH bekerja berdampingan dengan pemerintah dan masyarakat umum untuk menciptakan kerjasama dalam lanskap berkelanjutan dan rantai pasok komoditas, yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB serta komitmen Indonesia terhadap Persetujuan Paris. Bersama-sama dengan IDH, pendekatan yang dilakukan YIDH adalah dengan bekerja bersama partner dari sektor swasta dan organisasi masyarakat serta wadah lainnya. YIDH menargetkan untuk mencapai perbaikan dalam area-area berikut: mata pencaharian petani berskala kecil, menanggulangi deforestasi, mencapai upah pendapatan yang layak dan manajemen agrokimia yang bertanggung jawab. Lingkungan pendanaan yang inovatif dan berkelanjutan melalui kerjasama dengan bank berkembang serta investor yang berdampak pada pengembangan dukungan pendanaan bagi petani.

KEHATI
Kehadiran Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) sejak 12 Januari 1994 dimaksudkan untuk menghimpun dan mengelola sumberdaya yang selanjutnya disalurkan dalam bentuk dana hibah, fasilitasi, konsultasi dan berbagai fasilitas lain guna menunjang berbagai program pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia dan pemanfaatannya secara adil dan berkelanjutan. KEHATI bertindak sebagai katalisator untuk menemukan cara-cara inovatif dalam melestarikan, mengelola dan memanfaatkan keanekaragaman hayati Indonesia secara berkelanjutan. Berbagai bentuk kerja sama dijalin dengan lembaga-lembaga yang dapat mendukung visi dan misi KEHATI, seperti pemerintah pusat dan daerah, komunitas bisnis, perguruan tinggi, LSM/KSM, asosiasi profesi, maupun media massa. Dukungan berbagai pihak tersebut di atas sangat diperlukan untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati Indonesia dari kemusnahan, sehingga manfaat dari kelestarian keanekaragaman hayati dapat dirasakan hingga generasi penerus

Pan Brothers, Tbk
Didirikan pada tahun 1980, PT. Pan Brothers Tbk (PBRX) adalah salah satu perusahaan manufaktur garmen terbesar di Indonesia. PT Pan Brothers Tbk dan anak perusahaan garmennya memproduksi berbagai jenis garmen, mulai dari garmen tenun hingga pakaian olahraga dan pakaian berkinerja tinggi. Dengan kantor pusat di Tangerang, fasilitas manufaktur Pan Brothers terutama berlokasi di Jawa Tengah dan Jawa Barat di lokasi berikut: Tangerang, Serang, Bandung, Boyolali, Sragen, Klego, Sambi, Ungaran dan Tasikmalaya. Sebagai produsen garmen yang berorientasi ekspor, Perseroan mematuhi persyaratan pelanggan dan standar lingkungan, kesehatan, dan keselamatan internasional. Perseroan memenuhi semua kualifikasi yang dipersyaratkan seperti peraturan keselamatan kerja, praktik kerja yang sehat, dan hak asasi manusia.

South Pacific Viscose Lenzing
PT South Pacific Viscose (SPV) merupakan anak perusahaan dari Lenzing AG di Austria yang memproduksi serat viscose dari bahan sumber alami sejak tahun 1982. Selama hampir 40 tahun SPV telah mendukung produsen tekstil dan memainkan peran penting dalam pertumbuhan industri tekstil di Indonesia. SPV berlokasi di desa Cicadas Kabupaten Purwakarta Jawa Barat, dengan luas pabrik sebesar 85 hektar. Sebagai salah satu produsen serat viscose terbesar di dunia, proses produksi di SPV mengedepankan prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab terhadap lingkungan, dengan pengambilan bahan baku dan proses produksi yang tersertifikasi FSC® dan PEFC. Lenzing AG Group berdiri sejak 1938, mengedepankan dan menerapkan standar lingkungan dan proses produksi yang berkelanjutan kelas dunia, serta menjadi yang terdepan untuk pengembangan teknologi ramah lingkungan di industry serat viscose. Berkat inovasi selama lebih dari 80 tahun, Lenzing menghasilkan serat selulosa berkualitas tinggi yaitu TENCEL™️, LENZING™️ ECOVERO™️, dan LENZING™️ yang memberikan solusi bagi partner kami, sekaligus menjaga Bumi dan memenuhi kebutuhan masyarakat

Sri Rejeki Isman, Tbk
PT Sri Rejeki Isman Tbk adalah salah satu perusahaan tekstil terintegrasi terbesar di Asia Tenggara. Sritex berdiri sejak tahun 1966, dan memiliki 4 lini manufaktur yakni pemintalan, penenunan, pencelupan, dan penjahitan (garmen). Terintegrasinya operasional Sritex membuat Sritex menjadi tujuan utama para klien kami. Sejak berdiri, Sritex dikenal sebagai Perusahaan dengan konsumen terdiversifikasi yang terdiri dari brand fashion terbesar di dunia, perusahaan multinasional, dan pemerintahan. Terletak di lokasi strategis di Jawa Tengah yang dikenal sebagai pusat tekstil Indonesia, Sritex telah membangun industri tekstil dengan menggabungkan antara tenaga manusia dengan teknologi selama puluhan tahun. Bagian dari kesuksesan Sritex adalah kemampuan nya untuk mempertahankan dan mengembangkan sumber daya manusia. Selama lima dekade terakhir, Sritex telah berkontribusi secara sosial dan ekonomi kepada Kota Sukoharjo. Hal tersebut merupakan misi perusahaan untuk terus berkembang bersama seluruh pemangku kepentingannya untuk memastikan pertumbuhan yang adil dan berkelanjutan.